Jumantik berperan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapaan masyarakat menghadapi demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kapasitas bagi para jumantik memampukan mereka untuk menyebarkan informasi yang tepat dan benar tentang penanggulangan DBD.
“Oh ternyata yang menggigit manusia itu hanya nyamuk betina ya mbak? Tak kiro ki kabeh lemut nyokot menungso,”[1] tukas salah seorang jumantik yang menghadiri pertemuan jumantik Kelurahan Bausasran dan Suryatmajan di Pendopo Kecamatan Danurejan, Jumat 13 Maret 2015. Pada kesempatan ini, tim peneliti dari Eliminate Dengue Project Yogyakarta (EDP-Yogya) memberikan materi tentang karakteristik nyamuk Aedes aegypti dan rencana kegiatan penelitian di Kota Yogyakarta. Kehadiran EDP-Yogya dalam pertemuan ini atas undangan Camat Danurejan.
Warsito Tantowijoyo, entomolog EDP-Yogya memaparkan ciri-ciri dan karakter Aedes aegypti. Menurut ahli serangga ini:
- Nyamuk Aedes aegypti adalah nyamuk pintar.
- Nyamuk ini terbang pada ketinggian 1 meter dari permukaan tanah.
- Pada ketinggian ini sulit bagi manusia untuk memukul nyamuk Aedes aegypti.
- Apalagi nyamuk ini dikenal tidak terlalu berisik ketika terbang.
Nyamuk Aedes aegypti meletakkan telurnya di air bersih pada wadah-wadah buatan manusia. “Selain bak mandi, tandon air, sumur terbuka, vas bunga, dan tempat minum burung, jangan lupakan tampungan air di dispenser atau kulkas,” tambahnya.
Yulia (38)-salah seorang dari 90 jumantik yang hadir-mengatakan bahwa sosialisasi ini membuka wawasan sekaligus tantangan dalam upaya menanggulangi demam berdarah. “Karena jarak antar rumah di kota yang cenderung rapat membuat nyamuk bisa berpindah dari satu rumah ke rumah lain dengan cepat. Maka PSN harus dilaksanakan serentak dan bersama-sama,” ucapnya. Hal ini senada dengan harapan Budi Santoso, Camat Danurejan yang menginginkan terbentuknya kerjasama antara EDP dengan jumantik di wilayahnya. Menurutnya tujuan penelitian EDP sejalan dengan program kerja Kecamatan untuk menurunkan angka kejadian DBD.
diambil dari http://www.eliminatedengue.com/yogyakarta/berita/article/429/pg/8

Tidak ada komentar:
Posting Komentar